Desa Data Baru Raih Juara 1 dalam Lomba Sumpit Tradisional
Oleh: Noriati Leting
Desa Data Baru mencatatkan prestasi dalam perlombaan sumpit tradisional yang diadakan di Desa Long Lebusan dalam perayaan kemerdekaan republik Indonesia (HUT RI) ke-80 se-kecamatan Sungai Boh pada 14 Agustus silam. Perlombaan ini diikuti oleh desa tetangga yakni Desa Dumu Mahak, Desa Agung Baru, Desa Long Top, dan Desa Long Lebusa sebagai tuan rumah dan Desa Data Baru.
Sumpit bukanlah sekadar senjata biasa, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan sejarah nenek moyang suku Dayak. Dahulu, sumpit digunakan untuk berburu hewan di hutan sebagai sumber makanan. Keahlian menggunakan sumpit dari generasi ke generasi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak.
Sumpit terdiri dari dua bagian utama yaitu, pertama Supit (Kelepot) yang terbuat dari jenis kayu keras misalnya, kayu ulin yang dilubangi. Panjangnya bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter. Kayu ulin dipilih karena kekuatan dan ketahanannya terhadap cuaca lembab di hutan Kalimantan. Lalu bagian kedua Anak Sumpit (Langan) terbuat dari bambu atau kayu ringan yang diruncingkan dan diberi getah yg beracun (Saloq) pada bagian ujung Langan. Sedangkan pada bagian pangkalnya bisa diberi bulu atau serat tanaman agar anak sumpit meluncur lurus saat ditiup.
Dalam perlombaan kali ini, Desa Data baru berhasil menunjukkan keunggulan menggunakan sumpit. Kategori laki-laki dengan jarak 15 meter, sementara perempuan 10 meter. Perwakilan dari Desa Data Baru berhasil meraih kemenangan yaitu, Juara 1 oleh kedua kategori tersebut.
Kemenangan ini disambut dengan sukacita oleh seluruh warga dan kepala Desa menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh tim sumpit Desa Data Baru. Semoga kemenangan ini menjadi inspirasi untuk terus berprestasi dan melestarikan warisan budaya leluhur.