Oleh: Ngang Larong 

Berladang merupakan salah satu kegiatan masyarakat setempat yang dilakukan setiap tahun untuk bisa bertahan hidup. Adapun tahap-tahapan yang dilakukan dalam membuka sebuah lahan ladang yang secara berurutan dikerjakan oleh masyarakat setempat yaitu:

Pertama, menebas ialah membersihkan ladang dari rerumputan liar yang dilakukan dalam kurun dua minggu bahkan sampai satu bulan. Kedua, menebang tegakan yang ada dalam area lahan  dengan jangka waktu pelaksanaan tergantung luas lahannya, bisa 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, menunggu proses membakar ladang. Ketiga, membakar ladang yang biasanya dilakukan apabila lahan ladangnya sudah dalam kondisi kering dan siap untuk dibakar. Keempat, membersihkan ladang untuk memudahkan saat menabur benih yang akan ditanam. Kelima, menabur benih apabila semua tahapan sebelumnya sudah tuntas dan lahan tersebut sudah siap ditanami. Selanjutnya, kegiatan memanen yang merupakan salah satu kegiatan puncak masyarakat dari membuka lahan ladang tersebut untuk menikmati hasilnya. 

Singkatnya tahapan membuka sebuah lahan yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Kenyah ialah (a) nebas (Lemideq), (b) Tebang (Nepeng), (c) Membakar (Nutung), (d) Membersihkan (Mekup), (e) Menabur benih (Nugal), dan (f) Panen (Majau).

Jadi itulah struktur kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk membuka sebuah lahan ladang. Nebas dilakukan pada bulan Juni-juli, sedangkan nebang bisa disesuaikan dengan selesai nebas dan begitu juga dengan membakar lahan, menunggu sampai beberapa minggu atau bulan untuk mendapatkan bakaran lahan yang maksimal. Tahapan tersebut bisa dilaksanakan oleh perseorangan maupun kelompok.

Manfaatnya bagi masyarakat setempat dengan Berladang ialah dapat memenuhi kebutuhan utama pangan yakni nasi guna bertahan hidup dari hari ke hari, bulan ke bulan bahkan sampai tahun ke tahun. Hal ini juga salah satu cara masyarakat setempat untuk mengembangkan perekonomian rumah tangga.